Sabtu, 05 November 2011

MAKALAH PENELITIAN DAN PENINGKATAN PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum, tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penelitian dalam bidang pendidikan umumnya bersifat penemuan, misalnya menemukan metode mengajar Matematika yang efektif, efisien, dan menyenangkan; media pendidikan, sistem evaluasi, kriteria guru yang professional, dan lain-lain (Sugiyono : 2007 : 5). Pada penelitian pendidikan, penemuan-penemuan sebagai hasil dari penelitian tersebutlah yang akan digunakan sebagai sarana untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan. Pada makalah ini, akan dipaparkan, bagaimanakah hubungan penelitian dengan peningkatan pendidikan, dan apa sajakah kontribusi penelitian terhadap peningkatan pendidikan.

1.2.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah hubungan penelitian dengan peningkatan pendidikan dan apa sajakah kontribusi penelitian terhadap peningkatan pendidikan.

BAB II

KAJIAN TEORI

Penelitian menurut Kerlinger (1986) ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oelh Kerlinger agar kegiatan penelitian berbeda dari kegiatan professional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya.

Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang dapat diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama (Sukardi : 2008 : 6)

Suatu penelitian, biasanya bersifat ilmiah. Ilmiah yang dimaksud adalah dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode penelitian di mana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data obyektif secara sistematis, dites secara empiris. Science selalu empiris, yaitu didasarkan atas data yang diperoleh melalui observasi. Science bersifat sistematis dan mencoba melihat sejumlah observasi yang kompleks dalam hubungan yang logis. Untuk melihat keseluruhan dunia kenyataan science membentuk teori-teori yang dapat member pegangan untuk memahami dunia sekitar. Science itu obyektif, menjauhi aspek-aspek yang subyektif. Karena itu pula kegiatan ilmiahitu sendiri tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis. Science tidak bertanya apakah obyek penelitian itu baik atau buruk. Ilmu pengetahuan atau science hanya mencoba untuk memahaminya dan menjelaskannya dengan meneliti prinsip-prinsip dan hakikat obyek penyelidikannya (Nasution : 2009 : 1)

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu melalui penelitian. Selain itu, juga sebagai alat belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk membentuk kemampuan dan keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian yang berpedoman dengan pemecahan masalah yang sedang diteliti. Sehingga terampil menyusun proposal penelitian, lebih-lebih yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan. Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono : 2009 : 1).

Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Jika pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers 1969 : 5). Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Magono : 2008 : 18).

Selain itu, penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya yaitu untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Jika pendekatan imiah diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya adalah penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai proses pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan. Tujuannya adalah menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat diapkai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan (Hasnunidah : 2008 : 2-3).

Kemajuan umat manusia dan bahkan eksistensi manusia sangat tergantung pada tekad manusia untuk menghadapi tantangan, masalah yang sangat kompleks ini. Penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam membantu manusia memperoleh kemajuan, pengetahuan baru, atau memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan atau pemecahan atas suatu masalah. Dalam konteks seperti itu, maka fungsi penelitian adalah membantu meningkatkan kemampuannya untuk menginterpretasikab fenomena-fenomena masyarakat yang kompleks dan kait mengait, demi kemajuan manusia atau demi eksistensi manusia itu sendiri.

Banyak masalah dalam pendidikan yang belum terpecahkan. Tyler dalam bukunya The Field of Educational Research, yang dikutip oelh Dali S. Naga dalam Margono (Margono : 2009 : 14) mengingatkan bahwa faktor-faktor yang terlibat dalam penelitian pendidikan, kini makin bertambah kompleks. Tyler mengisyaratkan bahwa tidak lagi para peneliti dapat mengharapkan jawaban langsung atas pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan di bidang pendidikan serta bagaimana cara melakukannya.

Sehubungan dengan penelitian pendidikan dan hasilnya, Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup :

1. Menunjukkan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukkan hasil pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil, yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses pendidikan serta pengoperasian usaha (Dali S. Naga : 1980 dalam Margono : 2009 : 17).

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum, tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Penelitian dalam bidang pendidikan umumnya bersifat penemuan, misalnya menemukan metode mengajar Matematika yang efektif, efisien, dan menyenangkan; media pendidikan, sistem evaluasi, kriteria guru yang professional, dan lain-lain. Penelitian yang bersifat mengembangkan misalnya, mengembangkan metode mengajar yang telah ada sehingga menjadi lebih efektiff. Penelitian yang bersifat pembuktian misalnya membuktikan keragu-raguan terhadap metode mengajar yang diiimpor dari luar, apakah efektif untuk di Indonesia atau tidak.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah itu tidak terjadi (Sugiyono : 2007 : 5).

BAB III

PEMBAHASAN

Pada dasarnya, penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan dakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Jika penelitian tersebut berkenaan dengan bidang pendidikan seperti masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian pendidikan.

Dalam penelitian pendidikan, beberapa ahli memberi batasan dalam ruang lingkup penelitian pendidikan. Namun, masalah pendidikan menjadi semakin kompleks dikarenakan luasnya ruang lingkup pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini Tyler dalam Margono (Margono : 2008 : 15) menyebutkan delapan wajah yang merupakan peta konseptual pendidikan, yaitu :

1. Mata pelajaran

2. Pelajar (kegiatan dan intelegensi mereka)

3. Cara mengajar

4. Guru

5. Sekolah sebagai lembaga sosial

6. Lingkungan rumah

7. Lingkungan kawan sebaya (peer group)

8. Lingkungan masyarakat

Pendidikan merupakan suatu bidang kajian terapan yang menekankan penerapan atau penggunaan pengetahuan dari bidang kajian dasar seperti psikologi, sosiologi, ilmu politk, ekonomi, dan antropologi. Selain itu, pendidikan juga meminjam konsep-konsep dan teori-teori serta metodologi yang awalnya dikembangkan untuk dan digunakan dalam bidang itu, misalnya kecerdasan, konsep diri, otoritas, norma, budaya, komunikasi, motivasi, dan status sosial yang pada mulanya digunakan dalam bidang lain sudah seringkali muncul sebagai konsep kependidikan. Informasi dan pengetahuan kependidikan yang diperoleh melalui penelitian mempunyai tingkat kesahihan yang lebih bisa diandalkan daripada dari sumber lain.

Sehubungan dengan penelitian pendidikan dan hasilnya, Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup :

1. Menunjukkan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukkan hasil pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil, yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses pendidikan serta pengoperasian usaha.

Penelitian di bidang pendidikan memiliki ciri-ciri tertentu. Cirri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Obyektif. Obyektif berarti tidak bias dan terbuka. Dalam penelitian, obyektif mengacu pada prosedur pengumpulan data dan interpretasinya, di mana hanya ada satu arti atau tafsiran yang dapat diambil atau dibuat. Obyektifitas dalam penelitian ditunjukkan dengan pemberian yang jelas tentang prosedur sehingga memungkinkan dilakukannya verifikasi dan replikasi oleh peneliti lain.

2. Tepat atau persis. Yang dimaksudkan di sini adalah penggunaan kata secara teknis yang memberi makna secara pasti sehingga tidak membingungkan atau memungkinkan untuk ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda. Contohnya konsep kemampuan, motivasi, prestasi, intelegensi, pembelajaran dan sebagainya harus memiliki arti yang tepat atau persis.

3. Verifikatif. Verifikatif berarti hasil suatu penelitian dapat dikonfirmasikan atau direvisi dengan penelitian yang lain, dengan cara yang sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama.

4. Eksplanatif. Pada dasarnya penelitian merupakan usaha untuk menerangkan atau menjelaskan keterkaitan antarfenomena serta kenyataan dan meringkas penjelasan tersebut dalam pernyataan yang sederhana.

5. Empiris. Empiris berarti didasarkan pada pengalaman praktis atau nyata, bukan pada pemikiran semata. Secara teknis, empiris berarti didasarkan pada bukti (data) yang diperoleh melalui metode penelitian yang sistematis.

6. Logis. Penelitian memerlukan penalaran logis, yaitu suatu proses berpikir dengan menggunakan aturan logika, berangkat dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus (deduksi), atau sebaliknya, dari pernyataan khusus menuju generalisasi (induksi).

7. Probabilitas. Penelitian hanya menawarkan pengetahuan yang probabilitas, bukan kepastian atau bahkan kepastian yang relatif.

Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan, ternyata penelitian pendidikan sangat besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk kepentingan praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara ringkas manfaat pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.

4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan, pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan.

Penelitian di bidang pendidikan mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin tidak dimiliki atau tidak terlalu berpengaruh dalam bidang lain, misalnya bidang ilmu-ilmu alam. Keterbatasan ini terutama bersumber pada sifat dasar praktek kependidikan dan penelitian itu sendiri, antara lain: pertimbangan etika dan peraturan dalam kaitannya dengan penelitian yang melibatkan manusia, lembaga kemasyarakatan, kompleksitas masalah, dan masalah metodologis. Yang menjadi fokus utama dalam penelitian di bidang pendidikan adalah manusia. Seorang peneliti bertanggung jawab untuk melindungi dan menghormati hak dan kehormatan subyek serta menhindarkan mereka dari kemungkinan adanya bahaya, baik fisik maupun mental. Pendidikan merupakan lembaga kemasyarakatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya guru, sekolah, lingkungan, dan masyarakat. Karena sekolah diadakan bukan untuk tujuan penelitian, maka penelitian yang dilakukan tidak boleh mengintervensi pendidikan. Kompleksitas masalah manusia akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan bagi peneliti pendidikan, terutama dalam mendapatkan informasi yang sebenarnya. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menghadapi masalah pengukuran karakteristik manusia yang kompleks. Sedang analisis data untuk meyakinkan bahwa hasil atau penemuan yang diperoleh cukup valid. Oleh karena itu, peneliti maupun pihak lain yang berkepentingan perlu menyadari adanya keterbatasan tersebut sehingga tidak berharap terlalu berlebihan pada hasil penelitian.

BAB IV

KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas, kesimpulan yang dapat diambil di antaranya adalah bahwa penelitian sangat besar peranannya dalam peningkatan pendidikan, di antaranya fungsi penelitian dalam pendidikan yaitu :

1. Menunjukkan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukkan hasil pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil, yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses pendidikan serta pengoperasian usaha.

Secara ringkas manfaat pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.

5. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan, pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasnunidah, Neni. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi. Bandar Lampung : Universitas Lampung

Margono, S. Drs. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Nasution, S. Prof. Dr. M.A. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukardi. Prof. Ph.D. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar