Jenis-jenis rancangan percobaan dapat digolongkan / dikelompokkan berdasarkan rancangan dasar/lingkungan dengan berbagai kombinasi pola percobaan: keseimbangan jumlah ulangan, jumlah faktor yang diujikan dan pengacakan di lapangan.
1. Jenis rancangan percobaan
Rancangan dasar atau yang dapat juga diisebut rancangan lingkungan adalah pembagian jenis rancangan percobaan berdasarkan kondisi lingkungan dimana percobaan itu dilaksanakan.
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
|
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
|
Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) sama dengan jumlah perlakuan. Disarankan RBSL diterapkan pada percobaan yang memiliki 4 sampai 8 perlakuan. |
2. Pola percobaan berdasar keseimbangan jumlah ulangan
Seimbang (complete) |
Tidak seimbang (incomplete) |
3. Pola percobaan berdasar jumlah faktor yang diujikan
Tunggal
|
Faktorial |
Rancangan Acak Lengkap untuk Percobaan Tunggal
Misalnya dalam sebuah percobaan diperoleh data derajat keasaman (pH) sebagai berikut:
Perlakuan | Ulangan I | Ulangan II | Ulangan III | Jumlah |
P1 | 5,69 | 5,69 | 5,70 | 17,08 |
P2 | 5,67 | 5,60 | 5,52 | 16,79 |
P3 | 5,59 | 5,58 | 5,50 | 16,67 |
P4 | 5,50 | 5,52 | 5,50 | 16,52 |
Jumlah | 22,45 | 22,39 | 22,22 | 67,06 |
Maka analisis sidik ragam untuk data tersebut diatas dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus FK = Y..2 / an
dimana a = jumlah level perlakuan dan n = jumlah ulangan
FK = 67,062 / (4 x 3)
FK = 374,7536
Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total dengan rumus JKtotal = Yik2 - FK |
Menghitung JK Perlakuan dengan rumus JKperlakuan = Yi.2 - FK |
Menghitung JK Galat dengan rumus JKgalat = JKtotal - JKperlakuan |
Menghitung Derajat Bebas (DB) Total dengan rumus DBtotal = an - 1 |
Menghitung Derajat Bebas (DB) Perlakuan dengan rumus DBperlakuan = a - 1 |
Menghitung Derajat Bebas (DB) Galat dengan rumus DBgalat = DBtotal - DBperlakuan |
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Perlakuan dengan rumus KTperlakuan = JKperlakuan / DBperlakuan |
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Galat dengan rumus KTgalat = JKgalat / DBgalat |
Menghitung F Hitung (FH) Perlakuan dengan rumus FHperlakuan = KTperlakuan / KTgalat |
Menghitung Koefisien Keragaman (KK) dengan rumus KK = [(KTgalat)0,5 / Ý...] x 100%
KK = [(0,002058)0,5 / 5,588] x 100%
KK = 0,81%
Selanjutnya data-data tersebut diatas dimasukkan dalam tabel analisis sidik ragam:
Tabel Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman | Jumlah Kuadrat | Derajat Bebas | Kuadrat Tengah | F Hitung | F Tabel | |
|
|
|
|
| 5% | 1% |
Perlakuan | 0,0563 | 3 | 0,018767 | 9,1174** | 4,066 | 7,591 |
Galat | 0,016467 | 8 | 0,002058 | . | . | . |
Total | 0,072767 | 11 | . | . | . | . |
Uji Lanjutan BNT untuk Percobaan RAL Tunggal
Jika pada analisis sidik ragam fokus pengujian ditujukan untuk mengetahui status hipotesis tentang derajat pengaruh faktor perlakuan (uji pengaruh), maka dalam uji lanjutan ini fokus pengujian adalah untuk mengetahui status hipotesis tentang pengaruh tingkat faktor atau perlakuan-perlakuan (uji beda) terhadap nilai-nilai pengamatan.
Jenis uji lanjutan yang paling sering digunakan adalah Uji Beda Nyata Terkecil (Uji BNT) dan Uji Jarak Nyata Berganda Duncan (Uji Duncan), sehingga untuk selanjutnya penjelasan hanya seputar uji BNT dan uji Duncan. Sedangkan uji lanjutan yang lain, misalnya uji Dunnet, uji BNJ, uji SNK dan lain-lain tidak akan dibahas lebih lanjut.
Uji beda nyata terkecil (BNT) adalah prosedur yang paling sederhana dan paling umum digunakan untuk pembandingan berpasangan. Uji ini memberikan nilai BNT tunggal pada taraf nyata yang ditentukan, yang membuat batasan perbedaan nyata dan tidak nyata antara nilai rata-rata perlakuan.
Uji BNT adalah uji lanjutan yang menggunakan jalur galat baku rerata deviasi, dengan langkah-langkah pengujian:
Menghitung galat baku rerata deviasi (Sd) dengan rumus Sd = [(2.KTgalat) / r]0,5 |
Menghitung nilai uji BNT dengan rumus BNT(8, 5%) = Sd x t(8, 5%)
dimana 8 = derajat bebas galat, 5% = taraf signifikansi dan t = nilai t-tabel
BNT(8, 5%) = 0,037044 x 2,306
BNT(8, 5%) = 0,08542
BNT(8, 1%) = 0,037044 x 3,355
BNT(8, 1%) = 0,12428
Selanjutnya data rata-rata hasil pengamatan diuji beda dalam tabel notasi:
Tabel Hasil Uji BNT
Perlakuan | Rata-rata | Selisih | Notasi 5% | Notasi 1% | ||
P1 | 5,6933 | . | . | . | a | a |
P2 | 5,5967 | 0,0967* | . | . | b | ab |
P3 | 5,5567 | 0,1367** | 0,0400ns | . | bc | b |
P4 | 5,5067 | 0,1867** | 0,0900* | 0,0500ns | c | b |
Keterangan: angka-angka dengan notasi sama menunjukkan berbeda tidak nyata
ns = non significant, berbeda tidak nyata pada taraf uji 5%
* = significant, berbeda nyata pada taraf uji 5%
** = high significant, berbeda sangat nyata pada taraf uji 1%
Perlu diketahui bahwa data diurutkan berdasarkan nilai rata-rata, disarankan data diurut dari besar ke kecil, meskipun dalam beberapa kasus beberapa literatur menyarankan data diurut dari kecil ke besar
Rancangan Acak Kelompok untuk Percobaan Tunggal
Jika data yang sama pada RAL Tunggal dianalisis sidik ragam berdasar rancangan acak kelompok, maka dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus FK = Y..2 / an |
Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total dengan rumus JKtotal = Yik2 - FK
dimana i = data tiap level perlakuan dan k = data tiap ulangan
JKtotal = (5,692 + 5,672 + ... + 5,502) - 374.7536
JKtotal = 0,072767
Menghitung JK Kelompok dengan rumus JKkelompok = Y.k2 - FK |
Menghitung JK Perlakuan dengan rumus JKperlakuan = Yi.2 - FK
JKperlakuan = (17,082 + 16,792 + 16,672 + 16.522) - 374.7536
JKperlakuan = 0,0563
Menghitung JK Galat dengan rumus JKgalat = JKtotal - JKkelompok - JKperlakuan
JKgalat = 0,072767 - 0,007117 - 0,0563
JKgalat = 0,00935
Menghitung Derajat Bebas (DB) Total dengan rumus DBtotal = an - 1
DBtotal = (4 x 3) - 1
DBtotal = 11
Menghitung Derajat Bebas (DB) Kelompok dengan rumus DBkelompok = n - 1
DBkelompok = 3 - 1
DBkelompok = 2
Menghitung Derajat Bebas (DB) Perlakuan dengan rumus DBperlakuan = a - 1
DBperlakuan = 4 - 1
DBperlakuan = 3
Menghitung Derajat Bebas (DB) Galat dengan rumus DBgalat = DBtotal - DBkelompok - DBperlakuan
DBgalat = 11 - 2 - 3
DBgalat = 6
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Kelompok dengan rumus KTkelompok = JKkelompok / DBkelompok |
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Perlakuan dengan rumus KTperlakuan = JKperlakuan / DBperlakuan |
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Galat dengan rumus KTgalat = JKgalat / DBgalat
KTgalat = 0,00935 / 6
KTgalat = 0,001558
Menghitung F Hitung (FH) Kelompok dengan rumus FHkelompok = KTperlakuan / KTgalat
FHkelompok = 0,007117 / 0,001558
FHkelompok = 2,2834
Menghitung F Hitung (FH) Perlakuan dengan rumus FHperlakuan = KTperlakuan / KTgalat
FHperlakuan = 0,018767 / 0,001558
FHperlakuan = 12,04278
Menghitung Koefisien Keragaman (KK) dengan rumus KK = [(KTgalat)0,5 / Ý..] x 100%
KK = [(0,001558)0,5 / 5,588] x 100%
KK = 0,71%
Selanjutnya data-data tersebut diatas dimasukkan dalam tabel analisis sidik ragam:
Tabel Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman | Jumlah Kuadrat | Derajat Bebas | Kuadrat Tengah | F Hitung | F Tabel | |
|
|
|
|
| 5% | 1% |
Kelompok | 0,007117 | 2 | 0,003558 | 2,2834ns | 5,1432 | 10,9249 |
Perlakuan | 0,0563 | 3 | 0,018767 | 12,0428** | 4,7571 | 9,7796 |
Galat | 0,00935 | 6 | 0,001558 | . | . | . |
Total | 0,072767 | 11 | . | . | . | . |
Lihat juga :
Uji Lanjutan BNT untuk Percobaan RAK Tunggal
Uji Lanjutan BNT untuk Percobaan RAK Tunggal
Contoh data dan cara perhitungan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Tunggal
Rancangan Bujur Sangkar Latin untuk Percobaan Tunggal
Misalnya dalam sebuah penelitian tentang pengaruh jarak tanam terhadap produksi tanaman pada lahan yang memiliki kemiringan 5% ke arah barat dan 10% ke arah selatan, dimana perlakuan yang diuji meliputi A (15x15cm); B (15x20cm); C (15x25cm) dan D (20x20cm) diperoleh data:
| Lajur 1 | Lajur 2 | Lajur 3 | Lajur 4 | Jumlah |
Baris 1 | 5,69 (B) | 5,69 (D) | 5,70 (C) | 5,70 (A) | 22,78 |
Baris 2 | 5,67 (C) | 5,60 (A) | 5,52 (D) | 5,52 (B) | 22,31 |
Baris 3 | 5,59 (A) | 5,58 (C) | 5,50 (B) | 5,50 (C) | 22,17 |
Baris 4 | 5,50 (D) | 5,52 (B) | 5,50 (A) | 5,50 (D) | 22,02 |
Jumlah | 22,45 | 23,39 | 22,22 | 22,22 | 89,28 |
Perlakuan | Jumlah | Rata-rata |
A | 22,39 | 5,5975 |
B | 22,23 | 5,5575 |
C | 22,45 | 5,6125 |
D | 22,21 | 5,5525 |
Maka analisis sidik ragam untuk data tersebut diatas dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
Menghitung Faktor Koreksi (FK) dengan rumus FK = Y..2 / t 2
dimana t = jumlah baris/lajur
FK = 89,282 / 42
FK = 498,1824
Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total dengan rumus JKtotal = Y.kl2 - FK
dimana k = data tiap baris dan l = data tiap lajur
JKtotal = (5,692 + 5,672 + ... + 5,502) - 498,1824
JKtotal = 0,1044
Menghitung JK Baris dengan rumus JKbaris = (Y.k.2 / t) - FK
JKbaris = [(22,782 + 22,312 + 22,172 + 22,022) / 4] - 498,1824
JKperlakuan = 0,08105
Menghitung JK Lajur dengan rumus JKlajur = (Y..l2 / t) - FK
JKlajur = [(22,452 + 23,392 + 22,222 + 22,222) / 4] - 498,1824
JKperlakuan = 0,01045
Menghitung JK Perlakuan dengan rumus JKperlakuan = (Yi..2 / t) - FK
JKperlakuan = (22,392 + 22,232 + 22,452 + 22,212) - 498,1824
JKperlakuan = 0,01045
Menghitung JK Galat dengan rumus JKgalat = JKtotal - JKbaris - JKlajur - JKperlakuan |
Menghitung Derajat Bebas (DB) Total dengan rumus DBtotal = t2 - 1
DBtotal = (4 x 4) - 1
DBtotal = 15
Menghitung Derajat Bebas (DB) Baris = DB Lajur = DB Perlakuan dengan rumus DBbaris = t - 1
DBbaris = 4 - 1
DBbaris = 3
Menghitung Derajat Bebas (DB) Galat dengan rumus DBgalat = (t - 1)(t - 2)
DBgalat = (4 - 1)(4 - 2)
DBgalat = 6
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Baris dengan rumus KTbaris = JKbaris / DBbaris
KTbaris = 0,08105 / 3
KTbaris = 0,027017
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Lajur dengan rumus KTlajur = JKlajur / DBlajur
KTlajur = 0,01045 / 3
KTlajur = 0,003483
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Perlakuan dengan rumus KTperlakuan = JKperlakuan / DBperlakuan
KTperlakuan = 0,01045 / 3
KTperlakuan = 0,003483
Menghitung Kuadrat Tengah (KT) Galat dengan rumus KTgalat = JKgalat / DBgalat
KTgalat = 0,00245 / 6
KTgalat = 0,000408
Menghitung F Hitung (FH) Perlakuan dengan rumus FHperlakuan = KTperlakuan / KTgalat
FHperlakuan = 0,003483 / 0,000408
FHperlakuan = 8,530612
Menghitung Koefisien Keragaman (KK) dengan rumus KK = [(KTgalat)0,5 / Ý...] x 100%
KK = [(0,000408)0,5 / 5,58] x 100%
KK = 0,36%
Selanjutnya data-data tersebut diatas dimasukkan dalam tabel analisis sidik ragam:
Tabel Analisis Sidik Ragam
Sumber Keragaman | Jumlah Kuadrat | Derajat Bebas | Kuadrat Tengah | F Hitung | F Tabel | |
|
|
|
|
| 5% | 1% |
Baris | 0,08105 | 3 | 0,027017 | . | . | . |
Lajur | 0,01045 | 3 | 0,003483 | . | . | . |
Perlakuan | 0,01045 | 3 | 0,003483 | 8,530612* | 4,76 | 9,78 |
Galat | 0,00245 | 6 | 0,000408 | . | . | . |
Total | 0,1044 | 15 | . | . | . | . |
apa kelebihan RAK sendiri min? Cara Membuat Website
BalasHapusTerima kasih, sangat membantu
BalasHapusmakasihhhh yah,,
BalasHapusMin, yg Jkperlakuan knapa bisa hasilnya segitu..? Setelah saya hitung beberapa kali, hasilnya tidak segitu, mohon pencerahannya min.thaks
BalasHapusangka 5,58 di koefisien keragaman itu didapat dari mana min ?
BalasHapus