Percobaan faktorial adalah percobaan yang menggunakan lebih dari satu factor, dengan perlakuan yang merupakan kombinasi perlakuan dari level-level satu factor dengan level-level factor yang lain.
Dua cara pernyataan factorial yang digunakan, yaitu dengan huruf latin besar atau dengan angka arab. Misalnya, percobaan factorial yang dimaksud melibatkan factor A dan B di mana masing-masing factor mempunyai 2 dan 3 level secara berturut-turut. Cara pernyataannnya adalah:
Faktorial A x B
Atau
Faktorial 2 x 3
Pengaruh Faktorial
Pengaruh sederhana
Tabel 1. Perlakuan kombinasi dari level factor A dan B
Faktor A | Faktor B | |
b0 | b1 | |
a0 a1 | a0 b0 (10) a1 b0(20) | a0 b1(20) a1 b1(50) |
Pengaruh sederhana A : (a1 b0 – a0 b0 ) dan (a1 b1 - a0 b1 )
Pengaruh utama
Pengaruh utama dari faktor A adalah rata-rata ke-2 pengaruh sederhana A, disebut A
A = ½ {(a1 b0 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b1 )}
Demikian juga pengruh utama B:
B = ½ {(a0 b1 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b0 )}
Jika perlakuan tersebut di atas diganti dengan nilai pengamatannya, maka pengaruh-pengaruh utamanya:
A = ½ {(a1 b0 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b1 )}
= ½ {(20 – 10 ) + (50 - 20 )} = 20
B = ½ {(a0 b1 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b0 )}
= ½ {(50 – 20 ) + (20 - 10 )} = 20
Interaksi
Interaksi adalah kegagalan level-level sesuatu faktor untuk berperilaku sama pada level-level atau terhadap perubahan level-level faktor lain.
Pengaruh interaksi antara faktor A dan faktor B, dicatat sebagai AB, diukur sebagai rata-rata selisih dari pengaruh sederhana A pada b1 dengan pengaruh sederhana A pada b0
AB = ½ {(a1 b1 – a0 b1 ) + (a1 b0 - a0 b0 )}
Atau
AB = ½ (a1 – a0 ) (b1 - b0 )
Dari data pada Tabel 1 diperoleh:
AB = ½ (50–20) (20-10)
= 10
Tabel 2. Data untuk menunjukkan ada tidaknya interaksi
(a)
Faktor A | Faktor B | |
b0 | b1 | |
a0 a1 | a0 b0 (10) a1 b0(20) | a0 b1(20) a1 b1(50) |
(b)
Faktor A | Faktor B | |
b0 | b1 | |
a0 a1 | a0 b0 (10) a1 b0(20) | a0 b1(20) a1 b1(50) |
Tabel 2 (a) menunjukkan bahwa:
AB = ½ (30–20) (20-10)
= 0
Artinya tidak ada interaksi antara faktor A dan B
Tabel 2 (b) menunjukkan bahwa:
AB = ½ {(10–40)- (30-10)}
= -50
Artinya ada interaksi antara faktor A dan B
INTERAKSI:
Adalah kegagalan level-level sesuatu faktor untuk berperilaku sama pada level-level atau terhadap perubahan level-level faktor lain
Untuk factorial 2x3 mungkin kita memperoleh gambar sbb.:
Tidak ada interaksi
Interaksi searah
Interaksi tak searah
Teladan data hasil percobaan factorial
Suatu percobaan pot dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian kapur (CaCO3) dan Phospat (P) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.
Pemberian kapur terdiri dari 2 level:
ca0 = 0 gr CaCO3/pot
ca1 = 4 gr CaCO3/pot
sedangkan pupuk P 3 level:
p0 = 0.00 gr P2O5/pot
p1 = 1.75 gr P2O5/pot
p2 = 3.50 gr P2O5/pot
Tabel 3. Hasil biji kering (gr/pot)
Perlakuan kombinasi | Ulangan | Total | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
ca0 p0 ca0 p1 ca0 p2 ca1 p0 ca1 p1 ca1 p2 | 22.32 19.10 26.92 27.32 38.77 40.32 | 28.32 23.46 29.50 21.89 25.64 34.13 | 27.73 27.35 28.09 24.89 29.82 27.12 | 28.47 19.37 32.52 21.72 37.32 22.59 | 106.36 89.26 117.03 95.82 131.55 124.16 |
Dari data diatas ingin dipelajari ada tidaknya interaksi antara Ca dan P di samping pengaruh utama Ca dan P-nya sendiri.
Model analisis: Pendugaan Parameter model
Untuk factor A(=Ca) dengan a levgel dan factor B(=P) dengan b level dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak n kali, modelnya adalah:
i = 1,2,3,… , a
j = 1,2,3,… , b
k = 1,2,3,.. , n
Dimana:
= Hasil/nilai pengamatan untuk faktor A level ke-i, faktor B level ke-j dan pada
ulangan ke-k (untuk teladan, faktor A=Ca dan faktor B= P)
= Pengaruh faktor A pada level ke i
= Pengaruh faktor B pada level j
= Interaksi AB pada level A ke-i, level B ke-j
= Galat percobaan untuk level ke-i (A), level ke-j (B) ulangan ke-k
Tabel 3. Tabel tiga arah untuk A, B dan Kelompok
A | B | Ulangan/ Kelompok | Total | |||
1 | 2 | 3... | n | |||
1 | 1 2 . . .
b | Y111 Y121 . . .
Y1b1 | Y112 Y122 . . .
Y1b2 | Y113 Y123 . . .
Y1b3 | Y11n Y12n . . .
Y1bn | Y11. Y12. . . .
Y1b. |
2 | 1 2 . . .
b | Y211 Y221 . . .
Y2b1 | Y212 Y222 . . .
Y2b2 | Y213 Y223 . . .
Y2b3 | Y21n Y22n . . .
Y2bn | Y21. Y22. . . .
Y2b. |
. . |
|
|
|
|
|
|
a | 1 2 . . .
b | Ya11 Ya21 . . .
Yab1 | Ya12 Ya22 . . .
Yab2 | Ya13 Ya23 . . .
Yab3 | Ya1n Ya2n . . .
Yabn | Ya1. Ya2. . . .
Yab. |
Total*) | Y..1 | Y..2 | Y..3 | Y..n | Y... |
*)Diperlukan untuk RAK, sedangkan untuk RAL tidak diperlukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar