PENGENALAN TRAFO, STABILIZER,
SPS DAN UPS
(LAPORAN PRAKTIKUM)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hakekat manusia yang tidak pernah lepas dari kegiatan konsumsi merupakan keadaan primer dimana semua manusia membutuhkan. Keadaaannya sekarang adalah tergantungnya kita dalam menggunakan listrik untuk berbagai macam kebutuhan yang tidak sedikit. Dalam penggunaannya listrik amatlah rentan dengan berbagai macam kendala yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu dalam penggunaannya didukung oleh beberapa alat yang memiliki fungsi masing- masing namun pada intinya mempermudah penggunaan listrik juga mengamankan dari semua kendala yang berakibat buruk.
Dalam sebuah keluarga adanya alat pendukung amatlah penting untuk meminimalisir kecelakaan yang akan terjadi atau untuk kepentingan lain yang mendukung dalam penggunaan listrik. Oleh karena itu dalm suatu keluarga tersebut membutuhkan perangkat duiantaranya adalah transformtor, autoransformator, ototransformator, stabiliser, UPS (Uninterruptible Power Supply) dan peralatan yang lain
Daya listrik yang akan kita gunakan alangkah lebih baiknya jika kita gunakan sesuai dengan kebutuhan tidak kekurangan atau berlebih. Sehingga kita membutuhkan alat- alat ini sesuai dengan kegunaan masing- masing. Karena itu butuh pengenalan lanjut dan mendetail tentang transformtor, autoransformator, ototransformator, stabiliser, UPS (Uninterruptible Power Supply) dan peralatan yang lain.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari terlaksananya praktikum ini adalah
a. Mengenal macam dan kegunaan transformator, UPS dan stabiliser.
b. Melihat cara kerja transformator, UPS dan stabiliser
c. Mengenal bagian- bagian perlengkapan dari transformator, UPS dan stabiliser
II. TINJAUAN PUSTAKA
Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.
(Schuler, 1994)
Fungsi UPS bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama. Waktu maksimal yang diberikan tergantung dari jenis baterai yang dimilikinya. Umumnya waktu 15 – 30 menit sudah cukup baik.dan fungsi yang lain diantaranya Memberikan kesempatan untuk menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama, Memberikan kesempatan untuk back up data dan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam, Mengamankan sistem komputer karena gangguan listrik sehingga dapat menghindari kerusakan sistem komputer, software dan hardware dan melakukan stabilisasi tegangan sehingga tegangan output berupa tegangan yang stabil. Perangkat yang digunakan dalam UPS diantaranya baterai dan Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit. Selain itu penyearah yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai. Sedangkan Inverter yang merupakan Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.
(William Hayt, 1997)
Stabilisator tegangan adalah perangkat elektronik, yang mampu memberikan arus yang lebih besar pada permintaan. sabilizer memberikan lebih banyak kekuasaan, output regulator shunt hanya digunakan untuk memberikan referensi tegangan standar untuk perangkat elektronik, yang dikenal sebagai stabilizer tegangan.
(Owen Bishop, 2004)
Banyak pasokan daya DC sederhana mengatur tegangan menggunakan regulator shunt seperti dioda zener, dioda breakdown longsor, atau regulator tegangan tabung. Masing-masing perangkat ini mulai melakukan pada tegangan tertentu dan akan melakukan sebanyak yang dibutuhkan saat ini untuk menahan tegangan terminal tegangan yang ditentukan. Listrik dirancang untuk hanya memasok jumlah maksimum yang saat ini dalam operasi aman kemampuan perangkat pengaturan shunt (umum, dengan menggunakan seri resistor). Dalam shunt regulator, tegangan referensi juga merupakan perangkat yang mengatur.
(Milman dan Christos, 1997)
Transformator adalah alat statis yang digunakan untuk mentransfer energi dari satu rangkaian ac kerangkaian yang lain. Transfer energi tersebut kemungkinan menaikkan atau menurunkan tegangan, namun frekuensinya akan sama pada kedua rangkaian. Jika transformasi terjadi degan kenaikkan tegangan disebut transformator step-up. Apabila tegangan diturunkan disebut transformator step-down. Tanpa transformator, distribusi daya listrik yang luas menjadi tidak praktis. Transformator dapat membangkitkan daya pada tegangan yang cocok, menaikkan sampai tegangan yang sangat tinggi untuk transmisi jarak jauh dan kemudian menurunkan pada distribusi yang praktis.
(Owen Bishop, 2004)
Sebuah trafo atau transformator terdiri dari dua buah kumparan yang dililitkan pada sebuah inti. Inti trafo ini dibentuk dari lapisan- lapisan besi. Kumparan- kumparan yang digunakan pada trafo umumnya memiliki jumlah lilitan yang jauh lebih banyak. Ketika arus mengalir melewati kumparan primer, akan dihasilkan sebuah medan magnet. Inti besi trafo menyediakan sebuah jalur untuk dilalui oleh garis- garis gaya magnet sehiungga hampir semua garis gaya yang terbentuk dapat sampai kekumparan sekunder. Induksi terjadi hanya ketika terdapat suatu perubahan pada medan magnet. Dengan demikian, sebuah transformator tidak dapat bekerja dengan arus DC. Ketika arus Ac mengalir melewati kumparan primer, dibangkitkanlah sebuah medan magnet bolak- balik. Medan magnet ini akan menginduksikan arus bolak- balik pada kumparan sekunder.
(William Hayt, 1997)
Transformator memiliki prinsip kerja didasarkan pada induksi bersama . induksi bersama terjadi ketika medan magnet disekitar satu penghantar memotong melintang penghantar yang lai, yang menginduksikan tegangan didalamnya. Efek ini dapat ditingkatkan dengan membentuk penghantar- penghantar menjadi lilitan dan kumparan pada inti magnet bersama. Bila kumparan primer transformator dihubungkan pada tegangan AC, akan ada arus pada umparan primer yang disebut arus penguat. Arus penguat tersebut menimbulkan fluks yang berubah- ubah yang mencangkup lilitan- lilitan dan menginduksikan tegangan pada kedua kumparan. Tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder adalah akibat dari induksi bersama. Karena daya transformator umumnya mempunyai fluks gabungan hampir sebesar seratus persen, maka tegangan yang sama akan terinduksi pada tiap lilitan kumparan. Oleh karena itu, tegangan total yang diinduksikan akan berbanding lurus dengan lilitan pada kumparan.
(Schuler, 1994)
Ada dua kelompok transformator yaitu sebagai penaik(step-up) dan penurun (step-down) sehubungan dengan pengaruhnya pada tegangan. Transformator penaik tegangan adalah transformator yang output kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan input kumparan primer. Jenis transformator yang mempunyai lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak dibandingkan pada kumparan sekunder. Perbandingan lilitan primer dengan lilitan seunder menentukan perbandingan tegangan input dengan output transformator. Sedangkan transformator penurun tegangan (step-down) adalah transformator pada tegagan output kumparan sekunder yang lebih rendah dibandingkan dengan tegangan input kumparan primer. Jenis transformator ini mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit atau kurang dibandingkan dengan lilitan pada kuparan primer. Perbandingan jumlah lilitan primer dengan sekundeer menentukan perbandingan tegangan primer dengan sekunder dari transformator.
(Milman dan Christos, 1997)
III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Praktikum kali ini bertempat di Laboraturium Elektronika Jurusan Teknik Pertanian pada tanggal 21 Oktober 2009 pada pukul 07.00 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun peralatan yang dipakai pada praktikum kali ini adalah
- Trafo
- Stabilizer
- UPS (Uninterruptible Power Supply)
- Obeng plus dan minus
- Tang
3.3 Metode Praktikum
Sedangkan jalan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
- Mengenalkan transformator, UPS dan stabiliser yang ada disekitar
- Membuka perlengkapan transformator, UPS dan stabiliser yang ada dibengkel
- Mengenalkan satu- persatu rangkaian apa saja yang ada transformator, UPS dan stabiliser
- Mengenalkan rangkaian apa saja yang ada didalam transformator, UPS dan stabiliser sebagai pembanding
- Membandingkan komponen apa saja yang ada didalam transformator, dengan komponen apa saja yang ada pada UPS juga pada stabiliser
- Menyimpulkan apa yang telah dijelaskan dalam jalannya perkenalan
IV. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengakat tentang transformator, UPS dan stabiliser yang merupakan alat yang penting dalam menstabilkan dan pendukung dalam jelannya daya listrik yang digunakan. Dalam sebuah keluarga adanya alat pendukung amatlah penting untuk meminimalisir kecelakaan yang akan terjadi atau untuk kepentingan lain yang mendukung dalam penggunaan listrik. Oleh karena itu dalm suatu keluarga tersebut membutuhkan perangkat duiantaranya adalah transformtor, autoransformator, ototransformator, stabiliser, UPS (Uninterruptible Power Supply) dan peralatan yang lain
Transformator adalah alat statis yang digunakan untuk mentransfer energi dari satu rangkaian ac kerangkaian yang lain. Transfer energi tersebut kemungkinan menaikkan atau menurunkan tegangan, namun frekuensinya akan sama pada kedua rangkaian. Jika transformasi terjadi degan kenaikkan tegangan disebut transformator step-up. Apabila tegangan diturunkan disebut transformator step-down. Tanpa transformator, distribusi daya listrik yang luas menjadi tidak praktis. Transformator dapat membangkitkan daya pada tegangan yang cocok, menaikkan sampai tegangan yang sangat tinggi untuk transmisi jarak jauh dan kemudian menurunkan pada distribusi yang praktis. Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. Stabilisator tegangan adalah perangkat elektronik, yang mampu memberikan arus yang lebih besar pada permintaan. sabilizer memberikan lebih banyak kekuasaan, output regulator shunt hanya digunakan untuk memberikan referensi tegangan standar untuk perangkat elektronik, yang dikenal sebagai stabilizer tegangan. Alat penstabil tegangan listrik adalah alat elektronik, mampu untuk menyampaikan banyak arus lebih besar atas permintaan.
V KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini yaitu :
- Transformator adalah alat statis yang digunakan untuk mentransfer energi dari satu rangkaian ac kerangkaian yang lain.
- UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware.
- Stabilisator tegangan adalah perangkat elektronik, yang mampu memberikan arus yang lebih besar pada permintaan.
- Transformator dapat membangkitkan daya pada tegangan yang cocok, menaikkan sampai tegangan yang sangat tinggi untuk transmisi jarak jauh dan kemudian menurunkan pada distribusi yang praktis.
- Fungsi UPS bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama.
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, Owen. 2004. Dasar- Dasar Elektronika. Jakarta: Erlanga.
Halkias, Milman dan Christos. 1997. Elektronika Rangkaian dan Sistem Analog. Jakarta: Erlangga.
Hayt, William. 1997. Elektronika Teknologi. Jakarta: Erlangga.
Schuler. 1994. Electronics Principles and Application. California: McGraw- Hill International
www.GrameenFoundation.orgwww.GrameenFoundation.org
http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0704/02/114707.htm
Http://www.national.com/pf/LM/LM2825.html
http://oetjipop.multiply.com
terimakasih atas informasinya
BalasHapussolder uap