A. Kehidupan Sel Tumbuhan :
Sel merupakan protoplasma yang berinti, yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada juga yang menjadi tempat penyediaan makanan, dan lain-lain . Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya selama masa pertumbuhan tumbuhan , dengan bertambahnya umur tumbuhan tersebut maka akan diikuti pula dengan proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Pada akhirnya dari proses perkembangan tersebut, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut senesen (penuaan). Sel-sel yang telah berdifferensiasi tadi pada dasarnya mempunyai masa hidup terbatas, sehingga akan terjadi penuaan yang dialami oleh semua sel pada saat yang berbeda-beda. Selama proses penuaan, pada tingkat sel terjadi penyusutan struktur dan rusaknya membran seluler. Tipe-tipe penuaan (senescence) yang dijumpai dalam tumbuhan yaitu:
1. Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall senescence).Akar dan bagian tanaman di atas tanah akan mati semua sesudah menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
2. Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence).Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkan bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup.
3. Senescence yang meliputi hanya daun–daunnya (Deciduous senescence). Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman (Progessive Senescence).Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun – daun yang tua),sedang daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lain tetap hidup.
Proses penuaan daun dimulai pada tanaman umur 44 hari yang ditandai dengan menurunnya kandungan klorofil. Kemudian akan terjadi peristiwa gugurnya dedaunan tumbuhan yang akan tampak seperti kejadian alam biasa. Namun ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti sungguh-sungguh fenomena yang diistilahkan dengan “abscission” atau pengguguran . Abscission adalah suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk memisahkan dan ‘membuang’ organ tumbuhan seperti dedaunan, kelopak bunga, bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit. Absisi yang terjadi pada daun dan buah merupakan contoh senesen yang jelas. Daun tidak rontok demikian saja pada waktu mati. Suatu daerah pembelahan sel yang disebut daerah absisi, berkembang dekat pengkal tangkai daun, sehingga sejumlah dinding sel yang melintang tegak lurus terhadap sumbu panjang tangkai daun terbentuk.
Pemisahan aktif daun dari cabang tanpa meninggalkan luka disebut absisi daun. Absisi merupakan perkembangan adaptasi yang bermanfaat guna melepaskan daun-daun tua dan merupakan cara pemangkasan diri. Pektinase dan selulase dirangsang pembentukannya pada sel-sel di daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang , sehingga tangkai daun lepas. Absisi daun biasanya disiapkan di dekat dasar tangkai daun, di daerah inilah terjadi perubahan sitologi dan biokimiawi dalam sel daerah pemisah yang akhirnya memisahkan daun dari cabang. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa (tylose), yaitu suatu zat sejenis “gum” dan dilapisi sel-sel gabus. Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan sel dan induksi hirdulose. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram dalam perkembangan tumbuhan. Zat pengatur absisi ini adalah senyawa auksin dan etilen. Senyawa auksin menghambat absisi dan senyawa etilan merupakan senyawa yang memacu peristiwa absisi.
Menurut John Walker, kepala the MU Interdisciplinary Plant Group di the Christopher S. Bond Life Sciences Center, Jadi tumbuhan menggugurkan organnya karena sejumlah alasan. Dedaunan tua, misalnya, digugurkan guna membantu daur ulang zat-zat makanan, sementara buah-buahan yang telah masak rontok dan jatuh ke bawah guna membantu penyebaran benih. Juga, bagian-bagian bunga yang terkena penyakit sengaja digugurkan dan dibuang oleh tumbuhan. Hal ini sengaja dilakukan untuk mencegah penjalaran penyakit.
B. Nutrisi Dalam Tumbuhan
Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Pada dasarnya tumbuhan sangat membutuhakan nutrisi seperti air, unsur-unsur organik dari tanah untuk bahan pembangun tubuhnya serta mengoptimalkan kualitas dan kuantitas tumbuhan tersebut. Salah satu cara untuk menentukan unsure esensial yang terkandung didalam tumbuhan dilakukanlah metode analisis abu, dimana metode ini menggunakan abunya untuk menentukan unsur yang terkandung didalamnya. Mula-mula tumbuhan yang ingin kita ketahui unsur apa saja yang terkandung didalamnya kita mbil, lalu dikeringkan dengan catatan tumbuhan tersebut dikeringkan tidak langsung terkena cahaya matahari) jadi tumbuhan tersebut dikeringkan seperti dijemur (diangin-anginkan) dengan begitu air yang ada pada tumbuhan tersebut keluar itu dilakukan selama 1-2 hari dengan suhu sekitar 70-80 derajat celcius. Apabila tumbuhan tersebut telah dikeringkan kemudian dipanaskan(dimasukan kedalam oven) dengan suhu 600-800 derajat celcius, dengan begitu bahan organik seperti protein, karbohidrat, asam amino, lipida, asam-asam organik dan lain-lainnya akan terurai menjadi H2O dan CO2, itu semua akan tertinggal pada tumbuhan yang telah menjadi abu(serbuk halus) dimana itu semua merupakan mineral yang diserap oleh tumbuhan. Setelah diteliti dengan metode tersebut diketahui ada 16 macam unsur esensial yang benar-benar dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada beberapa unsur yang digunakan antara lain :
1. Unsur Nitrogen (N)
Manfaat : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetative(untuk memperbesar, mempertinggi, menghijaukan daun), Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil.
· Terjadi klorosis warna daun menguning dan mengering, lalu rontok, daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya.
· Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
· Warna daun hijau agak kekuning-kuningan (contoh: pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Kemudian Jaringan daun mati dan akan menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan).
Keterangan : gambar tumbuhan yang kekurangan nitrogenTanaman hijau pucat, kuning pucat mengarah ke daun yang lebih coklat tua, vena yang tidak menonjol.
2. Unsur Sulfur (S)
Manfaat : Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya.
· Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
· Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”.
· Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
· Jumlah anakan terbatas(tunas).
|
3. Fosfor (P)
Manfaat : Membentuk pertumbuhan protein dan mineral yg sangat tinggi bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman. Serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
· Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
· Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji menurun. Buahnya kerdil-kerdil, terlihat jelek dan cepat matang.
|
4. Kalium (k)
Manfaat : kalium berperan penting dalam fotosintesis, karena secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan luas daun. Disamping itu kalium dapat meningkatkan pengambilan karbondioksida, memindahkan gula pada pembentukan pati dan protein, membantu proses membuka dan menutup stomata, kapasitas menyimpan air, memperluas pertumbuhan akar, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, memperkuat tubuh tanaman supaya daun bunga dan buah tidak gampang rontok. Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif/menambah rasa manis pada buah, mensuplai karbohidrat yang banyak terutama pada tanaman umbi-umbian.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
· Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
· Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
· Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
· Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
· Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air.
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus.
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak bertambah dewasa.
|
5. Kalsium (Ca)
Manfaat : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan. Membantu pemecahan sel. membantu aktivitas beberapa enzim pertumbuhan. Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.
· Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati.
· Pertumbuhan sistem per-akarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk.
· Pertumbuhan tanaman sangat lemah.
|
6. Magnesium (Mg)
Manfaat : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan.
· Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
· Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
|
7. Besi (Fe)
Manfaat : Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil dan fotosintesis.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
· Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
· Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
· Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
· Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
|
8. Mangan (Mn)
Manfaat : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih.
· Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang.
· Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi.
· Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai.
· Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah.
· Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
|
9. Boron (B)
Manfaat : Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati.
· Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat.
· Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali.
· Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi.
· ada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam.
· Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
|
10. Tembaga (Cu)
Manfaat : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati ,sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan akan mati pula.
· Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan yang layu, kadang-kadang terjadi klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati.
· Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat.
· Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
|
11. Seng (Zn)
Manfaat : Mebantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat. Sebagai katalisator dalam pembentukan protein,mengatur pembentukan asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun. Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
· Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.
· Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
· Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
|
12. Molibdenum (Mo)
Manfaat : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
· Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
13. Klor (Cl)
Manfaat : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman ,serta mengatur tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
· Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala.
14. Nikel (Ni)
Manfaat : Sebagai katalisator enzim urase.
Apabila kekurangan unsur ini maka :
· Biji gagal berkecambah dan memperlihatkan kelainan anatomi.
Jadi pada tumbuhan terlihat jelas unsur-unsur hara yang tanaman ambil akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut, unsur-unsur yang diambil harus sesuai dan komposisinya juga harus pas dengan yang tanaman butuhkan agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik sampai dewasa. Seprti yang dijelaskan diatas mengenai manfaat dan apabila tanaman tersebut kekurangan unsur-unsur tertentu tanaman tersebut dapat mengalami nekrosis, klorosis, serta gugurnya daun ,dll. Sehingga banyaknya penyerapan unsur hara mempengaruhi asupan nutrisi yang tanaman peroleh.
C. Air Dalam Tumbuhan
Air merupakan senyawa yang melimpah yang ada di dalam system hidup. Baik manusia, hewan dan tumbuhan sangat memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Seperti yang kita ketahui sekitar 70%-90% air yang mendominasi di dalam organisme.
Pada tanaman air digunakan sebagai pelarut dan medium reaksi biokimia seperti fotosintesis. Air juga dapat memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel).serta air juga dapat menjaga suhu tanaman agar tetap konstan.
Beberapa contoh peran air pada tumbuhan :
1. Pada kaktus biasa hidup ditanah yang kering seperti di gurun pasir. Oleh karena itu kaktus harus menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuaikan diri dengan memiliki daun-daun yang kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untunk mecari air.
2. Pada pohon jati. Dimana pohon jati akan menggugurkan daunnya untuk menyesuaikan dirinya pada musim kemarau. Pengguguran daun jati ini bertujuan agar tidak terjadinya penguapan yang berlebihan yang nantinya dapat menyebabkan tumbuhan tersebut kekurangan air dan akhirnya akan mati. Pengguguran daun di musim kemarau dilalukan juga pada tumbuhan mahoni dan kedondong walaupun daun yang digugurkanya tidak sebanyak daun jati.
Gambar pohon jati : a. sebelum musim kemarau, b musim kemarau
D. Hormon Pada Tumbuhan
Pada tumbuhan hormon memiliki berbagai fungsi seperti :
a. Mempengaruhi pertambahan panjang batang , pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar.
b. mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel, dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan.
c. Mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.
d. Menghambat pertunbuhan, merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air, mempertahankan dormansi.
e. Mendorong pematangan.
f. Merangsang pertumbuhan akar, merangsang pertumbuhan daun, pertumbuhan bunga, pertumbuhan daun.
Ada 5 hormon yang ada pada tumbuhan yaitu hormon auksin,giberelin,sitokinin, asam absisat, dan etilen. Hormon-hormon tersebut ada yang memacu pertumbuhan dan ada pula yang menghambat pertumbuhan . hormon yang memcu pertumbuhan yaitu :auksin fungsinya memacu pembentangan sel ;
Giberelin fungsinya memacu pemanjangan sel; sitokinin fungsinya untuk pembelahan sel. Sedangkan hormon yang menghambat pertumbuhan yaitu asam absisat dan etilen yang digunakan pada saat dormansi.
Pada tumbuhan terjadinya pengguguran daun disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan, termasuk panjang hari yang pendek pada musim gugur dan suhu yang rendah. Rangsangan dari faktor lingkungan menyebabkan adanya perubahan keseimbangan antara etilen dan auksin. Dimana hormon auksin mencegah adanya absisi dan tetap mempertahankan proses metabolisme daun, tetapi dengan bertambahnya umur daun jumlah etilen yang dihasilkan akan meningkat. Sementara itu, sel-sel yang mulai menghasilkan etilen akan mendorong pembentukan lapisan absisi. Selanjutnya etilen merangsang lapisan absisi terpisah dengan memacu sintesis enzim yang merusak dinding-dinding sel pada lapisan absisi.
Peranan etilen dalam memacu gugurnya daun lebih banyak diketahui daripada perananya dalam hal perubahan warna daun yang rontok dan pengeringan daun. Pada saat daun rontok, bagian pangkal tangkai daunnya terlepas dari batang. Daerah yang terpisah ini disebut lapisan absisi yang merupakan areal sempit yang tersusun dari sel-sel parenkim berukuran kecil dengan dinding yang tipis dan lemah. Proses pencernaan dinding, yang disertai dengan tekanan akibat pertumbuhan yang tidak imbang antara sel proksimal yang membesar dan sel distal yang menua di zona absisi, mengakibatkan pematahan. Selama konsentrasiauksin yang lebih tinggi dipertahankan di helai daun, pengguguran dapat ditundanamun penuaan menyebabkan penurunan tingkat auksin pada organ tersebut dan konsentrasi etilen mulai meningkat. Etilen, zat pemacu pengguguran yang terkuat dan tersebar luas diberbagai organ tumbuhan dan pada banyak spesies tumbuhan menyebabkan pembesaran sel dan menginduksi sintesis serta sekresi hidrolase pengurai dinding sel. Ini akibat efeknya pada transkripsi yang dilakukan oleh asam absisat secara selektif, sebab jumlah molekul mRNA yang menjadikan hidrolase (paling tidak selulase) meningkatkan sekali setelah diberi perlakuan etilen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar