Selasa, 22 November 2011

PERCOBAAN FAKTORIAL

 

 

Percobaan faktorial adalah percobaan yang menggunakan lebih dari satu factor, dengan perlakuan yang merupakan kombinasi perlakuan dari level-level satu factor dengan level-level factor yang lain.

 

Dua cara pernyataan factorial yang digunakan, yaitu dengan huruf latin besar atau dengan angka arab. Misalnya, percobaan factorial yang dimaksud melibatkan factor A dan B di mana masing-masing factor mempunyai 2 dan 3 level secara berturut-turut. Cara pernyataannnya adalah:

Faktorial A x B

Atau

Faktorial 2 x 3

 

Pengaruh Faktorial

 

Pengaruh sederhana

 

            Tabel 1. Perlakuan kombinasi dari level factor A dan B

Faktor A

Faktor B

b0

b1

a0

a1

a0 b0 (10)

a1 b0(20)

a0 b1(20)

a1 b1(50)

 

Pengaruh sederhana A : (a1 b0 – a0 b0 ) dan (a1 b1 - a0 b1 )

 

Pengaruh utama

Pengaruh utama dari faktor A adalah rata-rata ke-2 pengaruh sederhana A, disebut A

 

            A = ½ {(a1 b0 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b1 )}

 

Demikian juga pengruh utama B:

 

            B = ½ {(a0 b1 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b0 )}

 

Jika perlakuan tersebut di atas diganti dengan nilai pengamatannya, maka pengaruh-pengaruh utamanya:

 

            A = ½ {(a1 b0 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b1 )}

                = ½ {(20 – 10 ) + (50 - 20 )} = 20

 

            B = ½ {(a0 b1 – a0 b0 ) + (a1 b1 - a0 b0 )}

    = ½ {(50 – 20 ) + (20 - 10 )} = 20

 

 

 

Interaksi

 

Interaksi adalah kegagalan level-level sesuatu faktor untuk berperilaku sama pada level-level atau terhadap perubahan level-level faktor lain.

 

Pengaruh interaksi antara faktor A dan faktor B, dicatat sebagai AB, diukur sebagai rata-rata selisih dari pengaruh sederhana A pada b1 dengan pengaruh sederhana A pada b0

 

            AB = ½ {(a1 b1 – a0 b1 ) + (a1 b0 - a0 b0 )}

 

Atau

 

AB = ½ (a1 – a0 ) (b1 - b0 )

 

Dari data pada Tabel 1 diperoleh:

 

AB = ½ (50–20) (20-10)

      = 10

 

Tabel 2. Data untuk menunjukkan ada tidaknya interaksi

                                    (a)

Faktor A

Faktor B

b0

b1

a0

a1

a0 b0 (10)

a1 b0(20)

a0 b1(20)

a1 b1(50)

 

                                                (b)

Faktor A

Faktor B

b0

b1

a0

a1

a0 b0 (10)

a1 b0(20)

a0 b1(20)

a1 b1(50)

 

Tabel 2 (a) menunjukkan bahwa:

            AB = ½ (30–20) (20-10)

                  = 0

Artinya tidak ada interaksi antara faktor A dan B

 

clip_image002

Tabel 2 (b) menunjukkan bahwa:

            AB = ½ {(10–40)- (30-10)}

                  = -50

Artinya ada interaksi antara faktor A dan B

 

clip_image004

 

 

INTERAKSI:

Adalah kegagalan level-level sesuatu faktor untuk berperilaku sama pada level-level atau terhadap perubahan level-level faktor lain

 

 

Untuk factorial 2x3 mungkin kita memperoleh gambar sbb.:

 

clip_image006

Tidak ada interaksi

 

clip_image008

Interaksi searah

clip_image010

Interaksi tak searah

 

Teladan data hasil percobaan factorial

 

Suatu percobaan pot dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian kapur (CaCO3) dan Phospat (P) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

 

Pemberian kapur terdiri dari 2 level:

                        ca0       = 0 gr CaCO3/pot

ca1       = 4 gr CaCO3/pot

sedangkan pupuk P 3 level:

                        p0         = 0.00 gr P2O5/pot

                        p1         = 1.75 gr P2O5/pot

                        p2         = 3.50 gr P2O5/pot

 

Tabel 3. Hasil biji kering (gr/pot)

Perlakuan kombinasi

Ulangan

Total

1

2

3

4

ca0 p0

ca0 p1

ca0 p2

ca1 p0

ca1 p1

ca1 p2

22.32

19.10

26.92

27.32

38.77

40.32

28.32

23.46

29.50

21.89

25.64

34.13

27.73

27.35

28.09

24.89

29.82

27.12

28.47

19.37

32.52

21.72

37.32

22.59

106.36

89.26

117.03

95.82

131.55

124.16

 

Dari data diatas ingin dipelajari ada tidaknya interaksi antara Ca dan P di samping pengaruh utama Ca dan P-nya sendiri.

 

 

Model analisis: Pendugaan Parameter model

Untuk factor A(=Ca) dengan a levgel dan factor B(=P) dengan b level dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak n kali, modelnya adalah:

 

clip_image012                                 (1)

i = 1,2,3,… , a

j = 1,2,3,… , b

k = 1,2,3,..  , n

 

Dimana:

clip_image014      = Hasil/nilai pengamatan untuk faktor A level ke-i, faktor B level ke-j dan pada
               ulangan ke-k (untuk teladan, faktor A=Ca dan faktor B= P)

clip_image016        = Nilai tengah umum

clip_image018       = Pengaruh faktor A pada level ke i

clip_image020       = Pengaruh faktor B pada level j

clip_image022 = Interaksi AB pada level A ke-i, level B ke-j

clip_image024      = Galat percobaan untuk level ke-i (A), level ke-j (B) ulangan ke-k

 

            Tabel 3. Tabel tiga arah untuk A, B dan Kelompok

A

B

Ulangan/ Kelompok

Total

1

2

3...

n

1

1

2

.

.

.

 

b

Y111

Y121

.

.

.

 

Y1b1

Y112

Y122

.

.

.

 

Y1b2

Y113

Y123

.

.

.

 

Y1b3

Y11n

Y12n

.

.

.

 

Y1bn

Y11.

Y12.

.

.

.

 

Y1b.

2

1

2

.

.

.

 

b

Y211

Y221

.

.

.

 

Y2b1

Y212

Y222

.

.

.

 

Y2b2

Y213

Y223

.

.

.

 

Y2b3

Y21n

Y22n

.

.

.

 

Y2bn

Y21.

Y22.

.

.

.

 

Y2b.

.

.

 

 

 

 

 

 

a

1

2

.

.

.

 

b

Ya11

Ya21

.

.

.

 

Yab1

Ya12

Ya22

.

.

.

 

Yab2

Ya13

Ya23

.

.

.

 

Yab3

Ya1n

Ya2n

.

.

.

 

Yabn

Ya1.

Ya2.

.

.

.

 

Yab.

Total*)

Y..1

Y..2

Y..3

Y..n

Y...

            *)Diperlukan untuk RAK, sedangkan untuk RAL tidak diperlukan

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar