Senin, 28 November 2011

BUDIDAYA IKAN CUPANG

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI BANTEN

 

           Meraup Untung Dari “ Cupang“  

 

Oleh : S. Huda*)

CUPANG??!  Memang  agak  geli  dan  tabu  ketika  mendengarnya.  Tapi  jangan  salah  tafsir  dan  ’ngeres’

dulu,  karena  kata  ini  hanyalah  nama  salah  satu  jenis  ikan  hias  yang  cukup  populer  di  masyarakat.

Walaupun terdengar aneh, tapi komoditas ikan hias ini mempunyai nilai ekonomis tinggi sampai ratusan

ribu bahkan jutaan rupiah. Siapa pun bisa membudidayakan ikan ini, tua - muda, bahkan orang yang

mempunyai waktu terbatas pun bisa.

Ada  dua  jenis  ikan  cupang,  yaitu  ikan  cupang  aduan  dan  ikan  cupang  hias.  Jenis  cupang  adu

antara lain singapur, bagan, bangkok. Sedangkan jenis cupang hias adalah  halfmoon, serit (crown tail)

dan  plakat.  Berbeda  dengan  cupang  adu,  cupang  hias  memiliki  warna  sangat  beragam  dan  indah,

terutama yang berkelamin jantan sehingga harganya pun lebih tinggi. Masing-masing jenis cupang hias

ini sering dipertandingkan dalam kontes yang membuat harga ikan ini semakin menarik. 

 

 

 clip_image006clip_image008clip_image010 

 

 

Budidaya  ikan  ini  sangat  menjanjikan  baik  sebagai  mata  pencaharian  utama  atau  sambilan,

sehingga  dapat  mengatasi  pengangguran  dan  menciptakan  peluang  kerja  baru.  Contoh  analisa  usaha,

satu  ekor  induk  dapat  menghasilkan  200    300  ekor  anakan.  Untuk  anakan  pertama  dari  induk  betina

biasanya 80% menghasilkan anakan jantan. Dalam waktu 2,5 bulan biasanya untuk harga borongan Rp

1000 – Rp 2000 per ekor jantan. Bagaimana kalau mempunyai lima ekor indukan? Belum lagi dari ikan

hias kontes yang memiliki harga sampai ratusan ribu per ekor. Cukup lumayan kan?

Di  Kota  Tangerang,  banyak  masyarakat  yang  sudah  menekuni  budidaya  ini.  Bahkan  ada

kawasan yang sudah terkenal seperti Kec. Karang Tengah, Ciledug, Larangan dan Karawaci. Budidaya

cupang  bisa  dibilang  sangat  mudah  dan  tidak  memerlukan  modal  besar,  lahan  luas  atau  tempat  yang

bagus.  Sebagai  sarananya  cukup  memanfaatkan  wadah  seperti,  bak,  plastik  atau  terpal  untuk  bahan

dasar kolam.

Budidaya  ikan  ini  sangat  sederhana  dan  gampang-gampang  susah.  Secara  garis  besar,  kita

harus mengetahui media budidaya, pemilihan induk, proses pemijahan, perawatan benih, pembesaran,

hama penyakit dan pemasaran.

Media Budidaya Cupang

Media yang digunakan untuk budidaya cupang terdiri dari

media  pembesaran  dan  media  pemijahan.  Media  pembesaran

biasanya menggunakan bak/kolam semen, plastik/terpal, aquarium

atau  alternatif  lain.  Sedangkan  untuk  pemijahan  dapat  digunakan

baskom, toples, aquarium kecil, paso, ember plastik, kaleng bekas

cat  plastik  5  kg  yang  kesemua  wadah  ini  mempunyai  diameter  ±

20 cm.

clip_image004

Teras rumahpun bisa dijadikan tempat budidaya cupang

Memilih Indukan

Untuk  pemijahan,  diperlukan  indukan  ikan  jantan  dan

betina. Jenis kelamin cupang dapat dibedakan dari sirip-sirip  dan

warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung

dan  ekor  yang  tumbuh  sempurna  lebih  panjang  dibandingkan

selaput  yang  menutupinya.  Cupang  betina  tidak  memiliki

penonjolan  dari  jari-jari  siripnya.  Cupang  jantan  dewasa  memiliki

lebih  banyak  bintik-bintik  hitam  di  punggung.  Ikan  yang  dipilih

untuk  indukan  berumur  6-7  bulan  ukuran  minimal  5  cm.  Syarat

indukan  yang  baik  adalah:  sehat,  proporsional,  tipe  sirip  tebal

secara keseluruhan, serta berasal dari  keturunan yang bagus.

clip_image012

Barang-barang yang dapat dipergunakan untuk budidaya cupang



Cara Pemijahan

-  siapkan wadah pemijahan yang telah dicuci dan dikeringkan

-  isi air ke dalam wadah pemijahan setinggi 10 – 15 cm

-  masukan induk jantan ke dalam wadah

-  biarkan  indukan  betina  dalam  botol  dan  masukan  di  tengah-tengah  wadah  yang  sudah

dimasukan induk jantan dengan tujuan agar birahi dan membuat buih/busa/sarang  

-  jaga ikan agar jangan sampai lapar dan beri makan secukupnya

-  kontrol  ikan  apakah  sudah  bertelur  atau  belum.  Biasanya  esok  paginya  telah  melakukan

pemijahan  (kawin).  Setelah  bertelur  dan  proses  pemijahan  telah  selesai,  induk  betina  diangkat

dan  yang  ditinggalkan  induk  jantannya  saja  karena  induk  jantan  inilah  yang  akan  merawat

anakannya

-  beri makan induk jantan secukupnya

-  telur akan menetas ± 24 jam

-  anakan yang telah menetas masih menyimpan makanan berupa kuning telur (yolk sack) sampai

umur 5-7 hari sehingga sampai umur ini masih belum perlu diberi makan

-  pada umur ini (seminggu) anakan berupa burayak agar dipindahkan ke tempat yang lebih besar

ke dalam kolam/aquarium ataupun wadah lain yang kita miliki

-  cara  memindahkannya  harus  secara  hati-hati  dengan menuangkannya  secara  pelan-pelan  dan

indukan jantannya di kutkan 

Perawatan Benih

Untuk  pembesaran  burayak/anakan,  terlebih  dahulu  disiapkan  medianya,  yaitu  air  yang  sudah

diendapkan  cukup  lama  dan  diberi  larutan  blitz  ich  atau  meteline  blue  untuk  membunuh  jamur/bakteri.

Setelah  dipindahkan,  burayak  mulai  diberi  makan.  Umur  7-10  hari  adalah  masa  yang  paling  rawan,

karena pada masa itu cupang mulai berlatih menerima makanan luar.

Makanan  yang  biasanya  diberikan  adalah  kuning  telur  ayam  yang  telah  dimasak  dan

dihancurkan,  kutu  air  yang  disaring,  infusoria  ataupun  artemia,  tergantung  dari  ketersediaan  makanan

yang dimiliki. Pemberian makanan dilakukan sehari sekali secukupnya.

Pembesaran

Budidaya  cupang  tidak  memakan  waktu  lama,  biasanya  ikan  umur  dua  bulan  sudah  bisa

dipasarkan.  Pada  proses  pembesaran,  dilakukan  pemberian  makanan  secara  teratur,  mengawasi

kualitas air, dan melakukan pendederan. Anakan cupang yang berumur dua minggu diberi makan kutu air

hidup. Biasanya makanan diberikan pagi dan sore hari. Setelah umur satu bulan, dapat diberikan jentik

nyamuk halus (cuk).

Makanan yang mati (sisa) sebaiknya disipon/dibersihkan dengan menggunakan selang agar air

tetap bersih dari kotoran. Sebaiknya penyiponan dilakukan paling lama seminggu sekali, idealnya adalah

3  hari  sekali  dengan  menyisakan  air  ¼  bagiannya.  Penggantian  air  sangat  berpengaruh  terhadap

pertumbuhan ikan. Semakin sering diganti maka pertumbuhan ikan semakin cepat. 

Bila ikan cupang sudah kelihatan besar dan cukup padat, maka perlu dilakukan pendederan ke

wadah yang lain yang lebih besar. Umumnya pada umur dua bulan cupang sudah bisa disortir, terutama

yang jantan sudah bisa dimasukkan ke dalam botol/aquarium soliter untuk dilakukan pemeliharaan lebih

lanjut. Cara memelihara ikan berkualitas akan diuraikan pada edisi selanjutnya.

Hama Penyakit

Seperti  pada  jenis  ikan  lainnya,  budidaya  cupang  pun  memiliki  kendala  hama  dan  penyakit,

walaupun jarang sekali para pembudidaya menemukan cupangnya terkena penyakit.  Hama yang perlu

ditanggulangi adalah ular, burung dan yang paling penting adalah manusia. Untuk mengatasinya adalah

dengan membuat pagar dan memberikan penutup pada kolam.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang cupang adalah bintik putih/velpet yang menempel di

bawah selaput lendir. Untuk mengatasinya gunakan air yang dicampur meteline blue. Ikan sakit direndam

selama sehari semalam dan diberi aerasi. 

Sebenarnya  penyakit  biasanya  berasal  dari  makanan.  Oleh  karena  itu  makanan  harus  dicuci

sebelum diberikan. Selain itu, pemberian makanan yang berlebihan dapat menimbulkan sisa dan kotoran. 

Pemasaran

Cupang dapat dipasarakan pada umur berapa saja tergantung kebutuhan para pembudidayanya

baik untuk lokal maupun ekspor, sehingga harga yang didapatkan pun bervariasi. Semakin terawat dan

bagus maka harganya pun semakin tinggi.

Pembeli ada yang datang langsung ke pembudidaya, atau pembudidaya dapat menawarkan ke

agen-agen  (supplier).  Beruntung,  di  Kota  Tangerang  sudah  terbentuk  sistem  plasma.  Sehingga  para

pembudidaya  sudah  tidak  pusing  lagi  memasarkan  cupang  karena  sudah  ada  yang  menampung  dan

memasarkan.

Untuk  mengangkat  harga  cupang,  cara  yang  dilakukan  adalah  dengan  sering  mengadakan

kontes  dan  pameran.  Prediksi  tahun  depan  (2008)  permintaan  jenis  cupang  hias  akan  semakin

meningkat  karena  pada  tahun  2007  telah  sering  diadakan  kontes  baik  di  dalam  ataupun  luar  negeri.

Dengan  demikian  peluang  untuk  budidaya  cupang  tetap  bagus  dan  cerah.  Tinggal  bagaimana  anda,

apakah ingin mencoba budidaya cupang yang cukup mudah dan menjanjikan ini? Silahkan mencoba dan

jangan takut gagal !!

(* Staf Subdin Binus Perikanan Dinas Pertanian Kota Tangerang

 

 

www.dkp-banten.go.id - 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar