Rabu, 03 Juli 2013

Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan

Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan 

Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan
Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan 
Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan  - Puasa di bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah merupakan salah satu hukum islam. Puasa menurut bahasa adalah menahan. Puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya. 

Puasa itu memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dengan puasa kita belajar komitmen dan jujur terhadap diri sendiri. Jika kita ikhlas menjalani puasa maka dengan sendirinya kita akan enggan untuk membohongi diri sendiri. Sekalipun tidak ada orang yang melihat, dia tidak akan men curi-curi kesempatan untuk makan dan minum atau melakukan hal lain yang dapat membatalkan puasanya.

Pengertian Puasa dan Doa Puasa Ramadhan 

Keutamaan dan Hikmah Puasa di bulan suci Ramadhan adalah :

1. Puasa Adalah Perisai [Pelindung]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka” [Hadits Riwayat Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dan Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shahih].
2. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu katanya, “Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) : “Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.? Beliau menjawab : “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu” [Hadits Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]
3. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas
4. Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan
5. Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa [Baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas] , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : ‘Aku sedang berpuasa’ [1]. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk[2] orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya” [Bukhari 4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari].
6. Puasa dan Al-Qur’an Akan Memberi Syafa’at Kepada Ahlinya di hari Kiamat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : “Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa’at karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa’at karenaku” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa’at” [3]

7. Puasa Sebagai Kafarat
Puasa dan shadaqah bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya, bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah” [Hadits Riwayat Bukhari 2/7, Muslim 144]
8. Ar Rayyan Bagi Orang yang Puasa
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda (yang artinya) : “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya” [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]

Bacaan Doa Niat dan Buka Puasa Ramadhan
Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan
Arab:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ

Lafadz:
Nawaitu saumagadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita'ala.
Artinya:
"Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini karena Allah Taala"

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan
Arab:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Lafadz:Allahuma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika aftartu birahmatika ya arhama rohimin.
Artinya : Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka, Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.

Selain doa niat berpuasa dan doa berbuka puasa di atas, ada lagi doa-doa yang biasanya dibaca dalam ritual-ritual di bulan Ramadhan, seperti sholat tarawih, sholat witir, dan lain sebagainya.
Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat isya. Sholat tarawih hanya boleh dilakukan di bulan Ramadhan saja. Sholat tarawih keseluruhannya berjumlah delapan atau dua puluh rakaat (dipilih salah satu), dengan melakukan salam di setiap dua rakaatnya. Adapun niat sholat tarawih adalah sebagai berikut.
“Usholli sunnata at-tarawihi rok’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala”
Artinya, “saya berniat sholat sunnah tarawih dua rakaat, menjadi imam/ makmum karena Allah ta’ala.”
Sholat witir adalah sholat yang jumlahnya ganjil. Witir artinya ganjil. Sholat witir sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan. Namun, sholat witir juga boleh dilakukan di bulan-bulan yang lain. Sholat witir berjumlah 3,5,7, atau 9 rakaat. Setiap dua rakaat mengucap salam, lalu pada rakaat terakhir hanya berjumlah satu rakaat saja. Adapun niat sholat witir adalah sebagai berikut.
“Usholli sunnata al- witri rok’ataini imaman/ makmuman lillahi ta’ala”
Artinya, “Saya berniat sholat sunnah witir dua rakaat, menjadi imam/ makmum karena Allah ta’ala.”
Adapun niat pada rakaat terakhir adalah sebagai berikut.
“Usholli sunnata rakaata al- witri rok’ataini imaman/ makmuman lillahi ta’ala”
Artinya, “Saya berniat sholat sunnah satu rakaat witir, menjadi imam/ makmum karena Allah ta’ala.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar